Selasa, 22 Januari 2019

Buang Sial








Seperti biasa joging adalah aktivitas pagi hari yang saya lakukan walau pun tidak secara rutin, sekedar menjaga kebugaran tubuh. Tetapi pagi ini ada yang berbeda.

Ketika berada di jalanan umum, saya selalu melakukan joging berlawanan dengan arah kendaraan. Artinya saya selalu menggunakan sisi kanan jalan. Namun ada yang berbeda pagi ini ketika dalam perjalanan pulang. Kaki sempat enggan melangkah ketika melihat sebuah kertas berwarna biru yang tergeletak di pinggiran jalan.

Dalam hati kecil saya, mungkin efeknya belum terasa bagi mereka yang suka membuang sampah sembarangan. Memang pulau ini masih sangat alami, namun sudah beberapa kali terjadi meluapnya banjir akibat tumpukan sampah yang menghalangi.

Tetapi hati kecil saya berkata lain setelah beberapa langkah meninggalkan sampah itu. Pinginnya kembali dan memungutnya untuk dibawa ke tempat yang seharusnya. Tahukah kamu, itu bukan sampah biasa tetapi uang. Ya uang yang katanya raja dunia itu 😁

Ya lantas apakah tetap ingin memungutnya? Ataukah malah ditinggalkan? Ya saya yakin anda bisa menebaknya 😁. Dengan rasa senang, dan sambil berbisik; ah rejeki pagi.

Sempat terlintas untuk dihadiahkan ke keluarga, tetapi hati kecil berkata lain.

Jumlah uangnya tidaklah sedikit untuk ukuran orang kampung seperti saya. Ya, terdapay 2 lembar 50k, 2 lembar 10k, dan selembar 5k.

Ketika hendak membawa pulang, nampak seseorang di pinggiran jalan yang sedang mencari dedaunan untuk ternaknya. Tanpa berfikir panjang saya pun memanggilnya. Walaupun belum mengenal dirinya, namun dalam hati kecil mengatakan jika orang ini tentu lebih membutuhkannya.

Saya menawarkan sejumlah uang yang tadi saya pungut. Ia langsung merespon walapun kita belum saling kenal. Dan tanpa ragu saya mau menyerahkan seutuhnya uang tersebut. Apa yang terjadi? Ia hanya mau menerimanya jika tidak secara utuh. Akhirnya saya memutuskan untuk mengambil selembar 50k, untuk dibawa pulang.

Terimakasih banyak, sudah berbagi rejeki dipagi ini. Itulah kalimat terakhir yang ia ucapkan sebelum saya meninggalkannya tanpa berkenalan juga. Ya, hal itu baru teringat setelah beberapa meter meninggalkannya. Ingin kembali, namun enggan

Lantas mau diapakan selembar 50k tadi? Saya enggan menggunakannya karena ada rasa trauma yang masih tersisa 😀. Sedikit cerita saya pernah sebelumnya memungut uang selembar 10k dan menggunakannya. Padahal di dalam dompet saya terdapat selembar 100k. Lalu apa yang terjadi? Setelah beberapa hari kemudian, saya justeru kehilangan 400k saat melakukan transaksi online.

Nah akhirnya saya memutuskan untuk menyerahkannya ke salah satu keluarga yang menurut saya lebih membutuhkannya. Dan kebetulan saya akan melewati depan rumahnya nanti. Terimakasih, anggap ini rejeki pagi buat keluarga saya ya. Sama-sama jawab saya sambil meninggalkannya.

Itulah kisah saya dipagi ini. Dan terus terang hingga saat ini saya masih kebingungan, apakah yang saya lakukan itu akan berpengaruh terhadap orang yang telah menerimanya? Ataukah akan berpengaruh untuk pribadi saya?

0 komentar: