Minggu, 05 Juli 2015

Kendala utama pendidikan matematika (berdasarkan hasil refleksi diri)


Terdapat tiga aspek yang dinilai dalam pembelajaran matematika. Ketiga aspek itu adalah pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi, serta pemecahan masalah. Aspek-aspek tersebut bisa dinilai dengan menggunakan penilaian tertulis, penilaian kinerja, penilaian produk, penilaian proyek, maupun penilaian portofolio.

Adapun kriteria dari pemahaman konsep seperti: 1) menyatakan ulang sebuah konsep, 2) mengklasifikasian objek-objek menurut sifat-sifat tertentu, 3) memberi contoh dan non contoh dari konsep, 4) menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, 5) mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep, 6) menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu, dan 7) mengaplikasikan konsep dan algoritma dalam pemecahan masalah.

Beberapa kriteria untuk penalaran dan komunikasi antara lain: 1) menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tertulis, gambar, dan diagram, 2) mengajukan dugaan, 3) melakukan manipulasi matematika, 4) menarik kesimpulan, menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi, 5) menarik kesimpulan dari pernyataan, 6) memeriksa kesahihan dari argumen, dan 7) menemukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat generalisasi.

Sedangkan kriteria untuk pemecahan masalah meliputi:
1) menunjukkan pemahaman masalah, 2) mengorganisasikan data dan memilih informasi yang relevan dalam pemecahan masalah, 3) menyajikan masalah secara matematik dalam berbagai bentuk, 4) memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah secara tepat, 5) mengembangkan strategi pemecahan masalah, 6) membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu masalah yang tidak rutin.

Namun di lapangan yang ditemukan, justru sebaliknya. Kita sebagai guru lebih mengutamakan pada pemahaman prosedural yang dapat mengakibatkan seseorang hanya mampu menyelesaikan suatu masalah hanya berdasarkan pada contoh yang telah diberikan sebelumnya. Perlu kita akui bahwa, mecahkan suatu masalah matematika masih menjadi kendala utama baik bagi siswa maupun para guru matematika khususnya di wilayah NTT.

Sebagai contoh, berdasarkan pengalaman saya sendiri. Pada hari kemarin, sabtu, 4 Juli 2015, saya disodori sebuah soal yang membuat saya susah tidur. Walaupun butuh waktu yang cukup lama (2 hari), akhirnya sayapun dapat menyelesaikannya. File berikut adalah problem dan salah satu alternatif pemecahannya unduh di sini. Semoga bermanfaat.

Akhirnya saya mengajak, mari kita saling mengisi. Karena belajar itu sepanjang hayat, tidak hanya hari ini saja.

0 komentar: